Memprihatinkan Beginikah Cara Memperkenalkan sekolah baru terhadap Peserta didik

Operatornesia - Mos ( Masa Orientasi siswa) itulah istilah yang tidak asing lagi ditelinga khususnya dunia pendidikan apalagi bagi pelajar yang ingin masuk sekolah baru  entah itu SMP Maupun SMA, menjelang tahun ajaran baru biasanya sudah menjadi tradisi dan lumrah dinegeri ini dengan mengadakan MOS.

Peserta didik ketika memasuki dunia belajar baru dan sekolah baru diperkenalkan dengan memakai atribut warna warni, papan nama dari kardus, topi dari kardus, memakai tas dari karung, menggunakan sepatu warna warni seperti inikah cara memperkenalkan sekolah baru. Apakah dengan menggunakan atribut tersebut akan mengubah mental dan  tidak malu lagi  ketika tampil menurut pengamat dangkal saya itu adalah suatu hal yang keliru. Kemudian timbul pertanyaan apa manfaat dari kegiatan itu?

Pada dasarnya apakah hanya ini saja ide yang ada dibenak kita untuk memperkenalkan sekolah baru terhadap peserta didik,, Mungkin ini adalah tradisi nenek moyang yang turun temurun, tapi jika kita sebagi guru yang digugu dan ditiru bisa mengubah  itu semua dengan memperkenakan sekolah baru dengan metode yang inisfatif dan kratif tidak merusak pemikiran buruk generasi bangsa. 

Sebab disadri atau tidak bahwa hal-hal negatif yang dilakukan diskolah akan selalu menempel sampai tua, bahkan itu akan menjadi sebuah cerita jika dia sudah punya cucu dan cicit, contohnya ucapan seperti ini " Nak  dulu ketika bapak masuk sekolah SMP bapak memaki topi dari kardus, tas karung, sepatu warna warni padahal malu " 

Maka dari itu mari kita sama-sama perkenalkan sekolah kita yang baru terhadap peserta didik dengan bijak dan baik, bila perlu pengawasan jangan ada istilah senior diskolah, tapi guru yang menjadi pengawasan selama kegiatan berlangsung. 

Dan saya ikut prihatin, harapan saya semoga kegiatan tersebut bisa dirubah dihapus . kemudian didesain oleh guru sekreatif dan seinofatif juga, Aapakah ibu dan bapak setuju . ? Silahkan komentarnya dibawah ini !

Tweet